Pages

Tampilkan postingan dengan label persahabatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label persahabatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Desember 2010

senpai...

tadi... namatin nonton K-On sampe episode terakhir... *buat refresing mumet otak*
nonton mereka lulus.. nangis.. tapi bahagia. sampai akhirnya mereka bikin lagu.. houkago tea time...
jadi inget NiKu.. dan semua senpai nya...
mungkin K-on punya music room. tapi kita bisa berbagi di mana aja. berkumpul di mana aja. haha.. XD

erm...
jujur aja, barusan gw nangis agak lama setelah nonton itu *episode 24*
gw inget sama angkatan kelas 3 yang sebentar lagi akan lulus...


gw... somehow merasa seperti azunyan...
akan.. ditinggalkan..
yah, gw tau.. gw ga gitu senasib sama azunyan yang bener2 sendirian *well walopun di akhir banget, jun sama ui gabung ke k-on,*
gw masih punya temen seangkatan dan beberapa kelas 1 setia...

tapi...
apa yang akan gw lakukan tanpa kalian?
senpai2 gw yang selama ini bener2 bantu gw banget?

apa gw akan memohon kayak azusa?
please.. don't go...

tapi jelas itu gak akan bisa. heheh...


waktu kita kerasa begitu singkat..
2 tahun bukan wktu yang cukup untuk sebuah ikatan pertalian teman...


saya.. masih pengen sama2 kalian..
main bareng..
gila bareng..
ketawa bareng...
nguncen bareng...
ribut bareng...

saya masih pengen sama2 kalian...
waktu kita kurang dari satu smester buat sama2 lagi...

saya berharap kalian lulus dengan memuaskan..
keterima di tempat yang terbaik.. dengan hasil terbaik.. sesuai apa yang kalian inginkan dan cita citakan...


di akhir....
saya berterimakasih... sedalam2 nya...
buat kalian.

makasih udah nemenin saya selama ini...
makasih udah bantu saya selama ini...
makasih udah bikin saya bener2 bersyukur punya kalian..
makasih telah ngasih persahabatan ini buat saya..
makasih... makasih... makasih...

saya gak tau mau ngomong apa lagi. hahaha.. ^^

Jumat, 16 Juli 2010

ungkapan saya untuk BANYAK ORANG

saya udah bingung mau ngungkapin ini sama siapa lagi selain di blog...
saya udah bingung perkataan apa yang bisa saya ungkapkan untuk meyakinkan kalian...
saya udah bingung apakah yang saya lakukan sudah benar atau belum...
saya udah bingung apakah saya harus terus 'tegar' di depan kalian atau menangis sejadi-jadinya...
saya udah bingung untuk memutuskan apakah saya harus berhenti atau terus peduli sama kalian....


saya ga keberatan kalian ga peduli sama saya, bahkan mungkin kalian ga sadar kalo saya akan selalu ada untuk kalian dan saya selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian semampu yang saya bisa. tapi saya cuma ingin kalian TAHU kalo saya peduli SEPENUHNYA sama kalian. terserah kalian mau peduli atau tidak dengan hal ini...


saya sendiri ga peduli seberapa capeknya saya lakukan ini untuk kalian, yang saya mau hanyalah menolong kalian tapi kalian terus mengeluh mengapa tuhan dan hidup ini tidak adil pada kalian.


saya rela meluangkan waktu saya ber jam-jam untuk membantu kalian, mendengarkan semua keluhan kalian... semua itu saya lakukan agar kalian merasa lebih tenang, merasa lebih di hargai... atau merasa lebih di pedulikan...


kalian mengeluh...
dan saya mendengarkan...

saya tahu, itu fungsi saya. mendengarkan dan memberi saran...

tapi saya ingin kalian tahu, kalian tidak sendirian. kalian punya orang lain.

atau setidaknya, kalian punya saya.


saya bahkan berusaha untuk tidak mendengarkan hinaan orang terhadap saya, tentang bagaimana saya bersikap seakan-akan saya tulus pada kalian. tapi harap kalian tahu, saya memang TULUS pada kalian. saya hanya ingin kalian bahagia.


hidup tidak akan selalu berjalan sesuai dengan apa yang kalian inginkan.
semua orang tahu itu.


semua akan indah pada waktunya.

dan yang jadi pertanyaan saat ini adalah, apakah kalian mampu menunggu sampai waktu yang di tentukan tuhan?


saya tahu saya tidak bisa membantu banyak terhadap kalian.
saya tahu saya hanya bisa memberikan saran sebagai balasannya.

saya sadar sepenuhnya.

hidup memang tidak adil.
jangan beranggapan bahwa hidup itu adil terhadap saya.
hidup saya tidak semulus yang kalian bayangkan.

dan saya, tidak SETEGAR yang kalian bayangkan juga. mungkin rapuh di dalam.

saya juga manusia.
saya punya hati, saya punya perasaan.
saya bisa menangis, seperti sekarang, seperti hari ini. tetapi tidak di depan kalian.
saya bisa tertawa, sisi yang selalu kalian lihat dari saya.


tapi tolong, hargai saya. hargai waktu yang telah saya luangkan hanya untuk kalian.
saya tidak minta lebih. hanya itu.

tolong bahagialah.

dengan semua tangisan itu, keluhan yang mengalir terus itu...
saya merasa tidak berguna di sini.

atau memang benar saya tidak berguna?
ah, saya tidak tahu...




bagi orang2 yang SADAR, tolonglah berubah...
bukan hanya di depan saya, bukan hanya di depan orang lain...
tapi benar2 berubah.
motivasi diri kalian sendiri untuk berubah, untuk lebih mensyukuri hidup.
memang tidak mudah, tapi berusahalah.


dan jangan sungkan untuk berbicara dan bercerita pada saya.
karena memang fungsi saya untuk itu.


postingan ini dibuat bukan untuk membuat kalian merasa tidak enak sama saya.
saya hanya ingin kalian menyadari, saya meluangkan waktu saya untuk kalian bukan untuk di sia-siakan.

jadi...
jangan sampai kalian sungkan untuk berbicara sama saya karena postingan ini.
berjanjilah..

Jumat, 30 Oktober 2009

PUISI "Kau Beri Apa Hari Ini?"

Semesta bertanya pada matahari: “apa yang kau bawa hari ini?”
Matahari menjawab, “Harapan.”

Matahari menyapa bumi: “apa yang akan kau berikan hari ini?”
Bumi menjawab, “Kekuatan.”

Bumi berkata pada kabut pagi: “apa yang akan kau sebarkan hari ini?”
Kabut menjawab, “Ketenangan.”

Kabut melirikku dan berbisik: “apa yang akan kau ciptakan hari ini?”
Aku yang dari tadi memperhatikan pembicaraan mereka menggeleng.
Aku menjawab, “Entahlah. Aku tidak sehebat kalian.
Kurasa menciptakan secercah senyuman di wajah seorang teman adalah yang terbaik dan tertulus yang dapat kulakukan.”

Maka aku berpaling padamu dan berucap:
“Halo, kawan, hadirnya dirimu telah memberikanku harapan, kekuatan dan ketenangan.”
Entah kenapa, senyum itu hadir di wajahku lebih dulu.

MULTI CHAPTER STORY "Gerimis Mengantarku Pulang" PART 2

"aku ingin... di hari terakhirku nanti hujan gerimis mengantarku pulang..." ujarnya sambil tersenyum. aku terpaku mendengar kata2 nya. lalu dengan tenang saffina meneruskan ucapannya "gerimis akan membuatku tidak bisa melihat air mata yang keluar dari mata sendu org2 yang kusayangi"lalu saffina menoleh kearahku. seulas senyum masih tersungging di bibirnya.

saat2 itu terus terbayang di pikiranku, membuatku tidak bisa tidur.
ucapan saffina yg agak 'menyerempet' soal hari kematiannya membuatku tidak bisa berfikir jernih selama beberapa hari ini. dan akhirnya aku memutuskan untuk mengunjunginya lagi hari ini.

saat aku datang, saffina sedang duduk di dipannya, menatap serius ke arah Tv yg menyala di ruang VIP nya, memperlihatkan ramalan cuaca untuk besok. "saffina..."sapaku hangat. saffina hanya menoleh padaku, raut wajahnya sedih. "besok..." ujarnya berat "hari akan cerah seharian.". "lho? bagus kan?" aku menatapnya bingung. "tidak." saffina menggeleng lesu "itu berarti gerimis tidak akan turun...".

mendengar ucapannya membuatku semakin khawatir. aku baru kali ini melihat saffina begitu murung hanya karena hujan tidak akan turun esok hari. "saffina ayo keluar. hari ini cerah." ujarku dengan suara yg di riang2kan "kemarin kamu bilang di sini pengap. maka itu, ayo kita keluar untuk hari ini!". saffina menggeleng. "tidak. aku ingin disini hari ini." "kenapa? kan hari ini cerah." aku mengerutkan dahi heran. "ya, karena aku ingin menanti gerimisku di kamar ini..." saffina tersenyum

-------------------------------------------------------------------------------------------------


hari itu akhirnya datang juga...
saffina pergi untuk selamanya, tepat jam 07.00 am. sehari setelah aku menengoknya.

aku menengadahkan kepalaku, menatap lagit biru yang cerah tanpa awan setitikpun. aku ingat kata2 nya yang dia sampaikan beberapa hari lalu kepadaku dengan bibir mungilnya

"aku ingin... di hari terakhirku nanti hujan gerimis mengantarku pulang..."

tanpa sadar air mata itu meleleh di pipiku. tangisan terakhir untuknya akhirnya pecah juga.

"aku... aku tidak akan menagis saat hari itu datang."

aku ingat janji terakhirku padanya. janji yang telah kulanggar sendiri...

-------------------------------------------------------------------------------------------------


pemakaman pun selesai. mataku masih sembab karena sisa2 air mata. saffina.... tuhan tidak mengabulkan keinginanmu hari ini... aku tersenyum getir menatap pusaranya.

tiba2 sesuatu luar biasa terjadi. lagit tiba2 berubah gelap, matahari tertutup awan mendung, dan...Tik, sesuatu mendarat tepat di hidungku.

gerimis...

ya, gerimis itu turun begtu saja.

"aira, ayo kita ulang gerimis mulai turun..." ajak ibuku. aku menoleh ke makam sahabatku dan berkata sambil tersenyum lembut.

"Gerimis mengantarmu pulang... saffina... sekarang kamu bisa tenang di sana"

dan aku pergi meninggalkan sahabatku yang tertidur... selamanya....

Kamis, 29 Oktober 2009

MULTI CHAPTER STORY "Gerimis Mengantarku Pulang" PART 1

Saffina...
nama yg indah. dan dia adalah sahabatku.

sudah 2 tahun dia terbaring di atas dipan rumah sakit. semenjak dokter memvonis nya dengan penyakit mematikan. Leukimia.

penyakit yang mengalir dalam darahnya terus menggerogoti tubuhnya tanpa ampun. "Beruntung dia masih bisa bertahan sampai saat ini." ujar dokter andre. perkataan itu terasa sangat menusuk bagiku. aku mengartikannya sebagai "seharusnya tuhan mengakhiri kesengsaraannya lebih cepat."

Saffina selalu memberikan senyuman padaku saat aku datang mengunjunginya. entah itu senyuman riang atau senyuman lembut. aku tidak pernah melihatnya menangis walaupun aku tahu dia kesakitan.

aku terakhir kali datang mengunjunginya pada akhir minggu lalu. dan hari ini, aku berniat untuk mengunjunginya lagi.

"hei aira!" saffina memberiku senyuman riang seperti biasanya. "haloo, gmana hari ini? baikan?" aku meletakkan barang bawaanku di meja sebelah dipan; buah apel kesukaan saffina.mata saffina yg melihat bawaanku langsung berbinar2 "apel.." gumamnya "iya udah agak mending... untuk hari ini...". entah hanya perasaanku atau apa, sekilas tatapan mata saffina berubah sendu.

saffina memalingkan muka ke arah jendela "airaaa... aku ingin keluar... sekalii saja. rasanya pengap lama2 di sini" rengek saffina.aku melihat ke arah jendela. dan yg kulihat adalah awan mendung " di luar mau hujan." ujarku. "tapi aku ingin keluar~~" ujarnya memelas. "di sini saja ya? sebentar lagi hujan turun" aku bersikeras. saffina cemberut dan kembali menatap langit lewat jendela kamarnya.

hening cukup lama. akhirnya saffina membuka percakapan "mmm.. aira..." panggilnya. suaranya tenang dan lembut. aku menoleh, merasakan sesuatu yang janggal pada nada suara saffina "hm? ada apa?". saffina masih menatap lagit mendung itu "aku ingin... di hari terakhirku nanti hujan gerimis mengantarku pulang..." ujarnya sambil tersenyum. aku terpaku mendengar kata2 nya. lalu dengan tenang saffina meneruskan ucapannya "gerimis akan membuatku tidak bisa melihat air mata yang keluar dari mata sendu org2 yang kusayangi." lalu saffina menoleh kearahku. seulas senyum masih tersungging di bibirnya. "aku..." aku bingung menanggapi kata2nya "aku... aku tidak akan menagis saat hari itu datang." aku hanya bisa berjanji. "terimakasih" senyum saffina makin lebar, sementara itu aku berharap hari itu tidak akan pernah datang, walaupun aku tahu hari itu pasti tiba juga..